SUGAR SPICE & EVERYTHING NICE♥

Kamis, 17 Maret 2011

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar atau mengubah permintaan akan uang. sebenarnya secara garis besar kebijakan moneter dibedakan menjadi dua yaitu kebijakan uang ketat (tight money policy) dan kebijakan uang longgar (easy money policy). kebijakan uang ketat adalah kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar sehingga, menyangkut pemberian fasilitas kredit perbankan yang sangat selektif (selective credit control) sedangkan kebijakan uang longgar adalah kebijakan yang dengan mudah dapat memberikan kredit perbankan guna memperbanyak jumlah uang yang beredar. pada umumnya dikenal dengan adanya tiga instrumen kebijakan moneter yaitu,
  • kebijakan pasar terbuka (open market operation)
  • kebijakan tingkat bunga diskonto (rediscount policy)
  • kebijakan ceking atau cadangan Bank Sentral (reserve requirement)
KEBIJAKAN MONETER DAN KEGIATAN EKONOMI
kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral. kebijakan ini dibedakan kepada dua golongan yaitu :
1. kebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. kebijakan moneter kuantitatif ini dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan yaitu, :
- melakukan jualbeli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasar modal. langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka.
- membuat perubahan ke atas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan.
- membuat perubahan ke atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank perdagangan.

2. kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. dibedakan menjadi dua jenis yaitu, :
- pengawalan pinjaman secara terpilih. kebijakan ini dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
- pembujukan moral. dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.

*Daftar pustaka
1. Sukirno,Sadono.2004.Makroekonomi TeoriPengantar EdisiKetiga.Jakarta.PT RajaGrafindo Persada
2. Suparmoko. Teori Makro Ekonomi

    Senin, 14 Maret 2011

    Kebijakan Fiskal

    Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara memanipulasi anggaran pendapatan dan belanja negara artinya, pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.

    Pada umumnya pemerintah akan berusaha menentukan target belanja negara, kemudian menentukan tingkat pendapatannya paling tidak dapat menutup seluruh anggaran belanja yang telah ditetapkan tersebut. pada umumnya sangat sulit bagi negara yang sedang berkembang untuk menyesuaikan pengeluaran atau belanja negara terhadap pendapatannya. hal ini disebabkan oleh adanya pendapatan negara yang umumnya masih sangat rendah, sedangkan kebutuhan untuk menyediakan barang dan jasa serta membelanjai keperluan lain sangat besar.

    Adapun pengeluaran itu dapat dibedakan menjadi pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa (exhaustive expenditure) dan pengeluaran transfer (transfer expenditure) seperti subsidi, bantuan bencana alam dan sebagainya. di bagian depan telah disebutkan bahwa dampak dari kedua macam pengeluaran pemerintah itu tidak sama karena masing-masing jenis pengeluaran atau belanja pemerintah itu memiliki koefisien pengganda yang berlainan, walaupun keduanya memiliki dampak positif terhadap pendapatan nasional.

    *Daftar Pustaka
    Suparmoko, Teori Makro Ekonomi

    Inflasi (Kenaikan Harga)

    *Pendahuluan
    masalah ekonomi yang terus-menerus mendapat perhatian dari pemerintah adalah masalah inflasi. tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba / wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah misalnya, efek dari pengurangan nilai mata uang yang sangat besar / ketidakstabilan politik. menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga dapat terwujud.


    *Pembahasan
    • jenis-jenis inflasi :
    i. inflasi tarikan permintaan
    inflasi ini biasanya terjadi pd masa perekonomian berkembang dengan pesat. kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. pengeluaran yang berlebihan ini akan menimbulkan inflasi.

    ii. inflasi desakan biaya
    inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah sangat rendah. apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini. langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga berbagai barang.

    iii. inflasi diimpor
    inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga barang yang diimpor. inflasi ini akan terwujud apabila barang impor mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan. salah satu contoh yang nyata dalam hal ini adalah efek kenaikan harga minyak dalam tahun 1970an kepada perekonomian negara-negara barat dan negara pengimpor minyak lainnya. minyak penting artinya dalam proses barang-barang industri. maka kenaikan harga minyak tsb menaikan biaya produksi dan mengakibatkan kenaikan harga-harga. kenaikan harga minyak yang tertinggi pada tahun 1970an (yaitu dari US$3.00 pada tahun 1973 menjadi US$12.00 pada tahun 1974 menjadi US$30.00 pada tahun 1979) memyebabkan masalah stagflasi, yaitu inflasi ketika pengangguran adalah tinggi diberbagai negara.

    Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat.

    • efek buruk inflasi
    - inflasi dan perkembangan ekonomi 
    inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan ekonomi. biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. oleh karena itu investasi produktif akan berkurang dan kegiatan ekonomi menurun. sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran terwujud.
    kenaikan harga menimbulkan efek yang buruk pula bagi perdagangan. kenaikan harga menyebabkan barang-barang negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional. maka ekspor akan menurun sebaliknya, harga-harga produksi dalam negeri akan semakin tinggi sebagai akibat inflasi menyebabkan barabg impor menjadi lebih murah. maka akan lebih banyak impor yang dilakukan ekspor menurun dan diikuti pula oleh impor yang bertambah menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing. kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.

    -inflasi dan kemakmuran masyarakat
    disamping menimbulkan efek buruk pada kegiatan ekonomi, inflasi juga akan menimbulkan efek-efek berikut kepada individu dan masyarakat.
    a. inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap.
    b. inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
    c. memperburuk pembagian kekayaan.

    *Daftar Pustaka
    Sukirno,Sadono.2004.Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada

    Kamis, 17 Maret 2011

    Kebijakan Moneter

    Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar atau mengubah permintaan akan uang. sebenarnya secara garis besar kebijakan moneter dibedakan menjadi dua yaitu kebijakan uang ketat (tight money policy) dan kebijakan uang longgar (easy money policy). kebijakan uang ketat adalah kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar sehingga, menyangkut pemberian fasilitas kredit perbankan yang sangat selektif (selective credit control) sedangkan kebijakan uang longgar adalah kebijakan yang dengan mudah dapat memberikan kredit perbankan guna memperbanyak jumlah uang yang beredar. pada umumnya dikenal dengan adanya tiga instrumen kebijakan moneter yaitu,
    • kebijakan pasar terbuka (open market operation)
    • kebijakan tingkat bunga diskonto (rediscount policy)
    • kebijakan ceking atau cadangan Bank Sentral (reserve requirement)
    KEBIJAKAN MONETER DAN KEGIATAN EKONOMI
    kebijakan moneter dilakukan oleh bank sentral. kebijakan ini dibedakan kepada dua golongan yaitu :
    1. kebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. kebijakan moneter kuantitatif ini dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan yaitu, :
    - melakukan jualbeli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasar modal. langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka.
    - membuat perubahan ke atas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan.
    - membuat perubahan ke atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank perdagangan.

    2. kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. dibedakan menjadi dua jenis yaitu, :
    - pengawalan pinjaman secara terpilih. kebijakan ini dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
    - pembujukan moral. dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.

    *Daftar pustaka
    1. Sukirno,Sadono.2004.Makroekonomi TeoriPengantar EdisiKetiga.Jakarta.PT RajaGrafindo Persada
    2. Suparmoko. Teori Makro Ekonomi

      Senin, 14 Maret 2011

      Kebijakan Fiskal

      Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan cara memanipulasi anggaran pendapatan dan belanja negara artinya, pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan pendapatan negara atau belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.

      Pada umumnya pemerintah akan berusaha menentukan target belanja negara, kemudian menentukan tingkat pendapatannya paling tidak dapat menutup seluruh anggaran belanja yang telah ditetapkan tersebut. pada umumnya sangat sulit bagi negara yang sedang berkembang untuk menyesuaikan pengeluaran atau belanja negara terhadap pendapatannya. hal ini disebabkan oleh adanya pendapatan negara yang umumnya masih sangat rendah, sedangkan kebutuhan untuk menyediakan barang dan jasa serta membelanjai keperluan lain sangat besar.

      Adapun pengeluaran itu dapat dibedakan menjadi pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa (exhaustive expenditure) dan pengeluaran transfer (transfer expenditure) seperti subsidi, bantuan bencana alam dan sebagainya. di bagian depan telah disebutkan bahwa dampak dari kedua macam pengeluaran pemerintah itu tidak sama karena masing-masing jenis pengeluaran atau belanja pemerintah itu memiliki koefisien pengganda yang berlainan, walaupun keduanya memiliki dampak positif terhadap pendapatan nasional.

      *Daftar Pustaka
      Suparmoko, Teori Makro Ekonomi

      Inflasi (Kenaikan Harga)

      *Pendahuluan
      masalah ekonomi yang terus-menerus mendapat perhatian dari pemerintah adalah masalah inflasi. tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba / wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah misalnya, efek dari pengurangan nilai mata uang yang sangat besar / ketidakstabilan politik. menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga dapat terwujud.


      *Pembahasan
      • jenis-jenis inflasi :
      i. inflasi tarikan permintaan
      inflasi ini biasanya terjadi pd masa perekonomian berkembang dengan pesat. kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan jasa. pengeluaran yang berlebihan ini akan menimbulkan inflasi.

      ii. inflasi desakan biaya
      inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran adalah sangat rendah. apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini. langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga berbagai barang.

      iii. inflasi diimpor
      inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga barang yang diimpor. inflasi ini akan terwujud apabila barang impor mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan. salah satu contoh yang nyata dalam hal ini adalah efek kenaikan harga minyak dalam tahun 1970an kepada perekonomian negara-negara barat dan negara pengimpor minyak lainnya. minyak penting artinya dalam proses barang-barang industri. maka kenaikan harga minyak tsb menaikan biaya produksi dan mengakibatkan kenaikan harga-harga. kenaikan harga minyak yang tertinggi pada tahun 1970an (yaitu dari US$3.00 pada tahun 1973 menjadi US$12.00 pada tahun 1974 menjadi US$30.00 pada tahun 1979) memyebabkan masalah stagflasi, yaitu inflasi ketika pengangguran adalah tinggi diberbagai negara.

      Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat.

      • efek buruk inflasi
      - inflasi dan perkembangan ekonomi 
      inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan menggalakkan perkembangan ekonomi. biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. oleh karena itu investasi produktif akan berkurang dan kegiatan ekonomi menurun. sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran terwujud.
      kenaikan harga menimbulkan efek yang buruk pula bagi perdagangan. kenaikan harga menyebabkan barang-barang negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional. maka ekspor akan menurun sebaliknya, harga-harga produksi dalam negeri akan semakin tinggi sebagai akibat inflasi menyebabkan barabg impor menjadi lebih murah. maka akan lebih banyak impor yang dilakukan ekspor menurun dan diikuti pula oleh impor yang bertambah menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing. kedudukan neraca pembayaran akan memburuk.

      -inflasi dan kemakmuran masyarakat
      disamping menimbulkan efek buruk pada kegiatan ekonomi, inflasi juga akan menimbulkan efek-efek berikut kepada individu dan masyarakat.
      a. inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap.
      b. inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
      c. memperburuk pembagian kekayaan.

      *Daftar Pustaka
      Sukirno,Sadono.2004.Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada