SUGAR SPICE & EVERYTHING NICE♥

Minggu, 05 Januari 2014

Tugas Kelompok Softskill Etika Profesi Akuntansi

JUDUL MAKALAH : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada era informasi globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu yang akurat, relavan dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi akuntansi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi dalam penggajian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengemukakan permasalah yang berhasil dirumuskan, yaitu sebagai berikut : 
1. Bagaimanakah sistem informasi penggajian bagian produksi yang diterapkan pada perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh sistem penggajian yang baru terhadap kinerja perusahaan?
1.3 Batasan Masalah
Agar penulis lebih terarah, maka penulis membatasi pembahasan penulisan ilmiah ini dengan lebih terfokus pada sistem informasi akuntansi penggajian terhadap karyawan buruh yang bekerja di PT. SCG meliputi prosedur, dokumen, bagian yang terkait, dan pengendalian intern.
1.4 Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Untuk merancang suatu sistem informasi yang mengolah data gaji karyawan secara efektif dan efisien dengan komputer.

BAB II 

LANDASAN TEORI 

2.1 Pengertian Sistem 
Pada umunya orang banyak salah mengartikan bahwa sistem harus berhubungan dengan komputer dan program, sistem pada kenyataannya memiliki makna yang luas.“Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” Mulyadi (2008:5). Menurut Diana Setiawati (2011:3) “sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”. “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama” Hall (2007:6).   Menurut Narko (2007:1) “sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen yang berusaha mencapai tujuan tertentu”.
Dari uraian mengenai pengertian sistem secara umum di atas dapat disimpulkan bahwa sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang secara rutin terjadi.
2.2 Pengertian Informasi 
Definisi informasi menurut Krismiaji (2005:15) dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa “informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfat”. Informasi harus dibedakan dari data, “data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti”, menurut Raymond Mc.Leod (2001:18). “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat,” George H.Bodhar(2003:1).
Menurut tiga definisi yang diterangkan oleh para ahli tersebut bahwa informasi adalah hasil dari data yang diolah sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih berguna bagi yang menerimanya.
2.3 Pengertian Sistem Informasi 
James A.Hall (2001:7) menyatakan bahwa “ sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. ”PengertianSistem Informasi menurut Jogiyanto(2000) adalah informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi menerima input, yang biasa disebut dengan nama transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasinya sebagai suatu unit kerja.Definisi ini mencakup peristiwa keuangan dan non keuangan.
2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 
Menurut james A Hallsistem informasi akuntansi adalah subsistem SIA memperoleh berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. “Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi menghasilkan laporan berbentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”,Mardi (2011:4). Definisi menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin“SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).” Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dan Amir Abadi Yusuf,  sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah seperangkat organisasi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan informasi yang berguna baik untuk pihak intern maupun ekstern yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data yang digunakan sebagai pengambilan keputusan. Teknik sistem dan dokumentasi dalam SIA merupakan Alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem.Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram.Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.

BAB III 
PEMBAHASAN 

3.1 Sistem Penggajian PT. SCG ReadyMix 
Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang berbeda-beda, namun pada PT. SCG ini, manajemen perusahaan menggunakan sistem gaji tetap dan variasi. Pada sistem pegawai ini pegawai mendapat gaji yang besarnya relatif tetap, tetapi ketentuan pada perusahaan tersebut bagi karryawan yang tidah hadir (absen) maka tidak akan dikenakan pemotongan terhadap gaji karyawan yang bersangkutan sesuai dengan kebijakan dari perusahaan. Namun pemotongan akan diberikan pada uang tunjangan. Begitupun yang lembur juga mendapatkan gaji tertentu.
3.2 Bagan Alir Flowchart Dokemen Terdahulu Pada Bagian HRD dan Bagian Finance 


Keterangan :    DK/DH           = Daftar Kehadiran
                        LPG                = Laporan Perhitungan Gaji bulanan
                        SG                   = Slip Gaji
                        DTG                = Daftar Transfer Gaji / Daftar Gaji
                        VPG                = Voucher Pembayaran Gaji / Bukti pembayaran gaji



3.3 Analisis Sistem 
Sistem informasi akuntansi sangat penting bagi sebuah perusahaan karena menggambarkan sistem pencatatan yang terkomputerisasi ke pencatatan yang berupa bagan alir flowchart. Sistem akuntansi hampir mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut berjalan. Penggunaan bagan alur berupa flowchart untuk merancang sistem informasi, sangat diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan.
3.4 Kelebihan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terdahulu 
Adapun kelebihan sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG yang sudah berjalan adalah sebagai berikut :
1. Dokumen yang diperlukan pada proses penggajian sudah cukup lengkap sehingga mempermudah proses penggajian.
3.5 Kekurangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terdahulu 
Adapun kekurangan sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG yang sudah berjalan adalah sebagai berikut :
1. Pada sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG terdahulu untuk daftar hadir masih menggunakan daftar hadir atau kartu hadir, sehingga banyak memakan waktu untuk membuat kartu hadir dan mengakibatkan kecurangan pun mudah untuk terjadi.
2. Bagian HRD seharusnya membuat rekapitulasi absensi kehadiran karyawan untuk meminimalkan kecurangan waktu masuk dan keluar dan dikonsolidasikan oleh pihak security yang mengawasi absensi.
3. Bukti instruksi pembayaran yang akan diposting pada buku besar, seharusnya dilakukan oleh departemen keuangan bagian akuntansi, karena sesuai dengan fungsi penggajian yang bertugas mencatat jurnal yang dibutuhkan. 
3.6 Bagan Alir Flowchart Dokumen Usulan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian PT. SCG ReadyMix
Bagian HRD 


Bagian Finance 


Dengan menambahkan alur flowchart pada Bagian Akuntansi 


3.7 Pengaruh Usulan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terbaru 
Usulan baru tersebut mendatangkan banyak manfaat bagi perusahaan yaitu, mengurangi adanya manipulasi kehadiran karyawan, karena adanya rekapitulasi absensi daftar kehadiran karyawan oleh pihak HRD. Dan tidak adanya perangkapan tugas yang bisa menimbulkan adanya kecurangan dalam melakukan penggajian sehingga lebih terorganisir.
Penambahan fungsi bagian akuntansi ini merupakan fungsi tambahan yang harus ada dalam sistem penggajian pada perusahaan PT. SCG, karena didalam sistem penggajian suatu perusahaan terdapat fungsi bagian keuangan dan fungsi bagian akuntansi, dimana kedua fungsi bagian tersebut saling berhubungan dalam menentukan pemrosesan penggajian yang akurat. Fungsi bagian akuntansi pada PT.SCG ini bertugas untuk mencatat adanya kewajiban yang timbul dengan pembayaran gaji karyawan, misalkan :
a.    pencatatan atau pelaporan gaji keryawan
b.   membuat bukti kas keluar, serta melakukan penjurnalan

BAB IV 
PENUTUP 
4.1 Kesimpulan 
Setelah melakukan pembahasan mengenai prosedur yang diterapkan sistem akuntansi penggajian pada PT. SCG, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Sistem akuntansi penggajian yang diterapkan dalam perusahaan adalah sistem gaji tetap dan bervariasi. Karyawan perusahaan mendapat gaji tertentu, tetapi bila lembur atau melakukan prestasi tertentu akan mendapat uang tambahan, sebaliknya bila tidak masuk kerja gajinya tidak akan langsung dipotong, tetapi tunjangannya yang akan dikurangi. Unit-unit yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penggajian yaitu Unit HRD dan Unit Finance. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian adalah daftar kehadiran, perhitungan gaji bulanan, daftar transfer gaji, daftar transfer, dan slip gaji.
Sistem akuntansi penggajian yang diterapkan terdahulu oleh PT. SCG telah mempunyai sistem yang baik dan efektif. Walaupun masih menggunakan sistem manual, tetapi sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG telah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi penggajian baru yang terkomputerisasi, dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk pembuatan berbagai macam laporan seperti : laporan karyawan, laporan lembur, laporan penggajian dan laporan rekapitulasi dana secara cepat dan tepat. Informasi data yang disajikan menjadi lebih akurat dan tingkat ketelitian lebih tinggi, kemungkinan membuat kesalahan sangatlah kecil dan koreksi data dapat dilakukan sewaktu – waktu dan dilaksanakan dengan cepat dan mudah. Misalnya: Bila terjadi suatu kesalahan akan dapat dengan cepat ditemukan dan segera dapat dibenarkan saat itu juga.

Nama Kelompok (4EB06) : 
1. Anggit Danisa 20210841 
2. Bunga Restarina Harahap 21210941
3. Dian Julia Puspitasari 21210961
4. Maulana 24210261
5. Setyo Rini Purbowati 26210489  

Konvergensi IFRS Di Indonesia

LATAR BELAKANG 
Pada dasarnya, tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan selanjutnya adalah memakmurkan nilai pemegang saham. Salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah laporan keuangan. Semakin relevan dan handal suatu laporan keuangan yang dibuat, maka semakin besar kecenderungan yang sejalan dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya di perusahaan. Dengan begitu, profit yang telah dicapai dan kemakmuran nilai pemegang saham juga telah terpenuhi.
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang handal dan relevan, laporan keuangan tersebut harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi diantaranya berisi tentang aturan dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian suatu pos dalam laporan keuangan. Standar akuntansi ini juga digunakan agar laporan keuangan antar perusahaan memiliki keseragaman dalam penyajiannya, sehingga memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. Agar tidak menimbulkan ambiguitas dan salah paham terhadap laporan keuangan, standar akuntansi tidak hanya harus dipahami oleh penyusun laporan keuangan dan auditor, tetapi juga harus dipahami oleh pembaca.
Di Indonesia, standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan adalah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Standar ini merupakan kumpulan dari berbagai standar akuntansi di dunia dan telah disesuaikan untuk digunakan di Indonesia. Praktik akuntansi di setiap negara berbeda-beda ini dikarenakan adanya pengaruh lingkungan, ekonomi, sosial, dan politik di masing-masing negara tersebut. Adanya tuntutan globalisasi atau tuntutan untuk menyamakan persepsi akuntansi di setiap negara mengakibatkan munculnya Standar Akuntansi Internasional atau yang lebih dikenal dengan IFRS (International Financial Reporting Standart) ini bertujuan untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis dalam bisnis lintas negara.

PEMBAHASAN
A. Konvergensi IFRS Di Indonesia
Baskerville (2010) dalam Utami, et al. (2012) mengungkapkan bahwa konvergensi dapat berarti harmonisasi atau standarisasi, namun harmonisasi dalam konteks akuntansi dipandang sebagai suatu proses peningkatan kesesuaian praktik akuntansi dengan menetapkan batas tingkat keberagaman. Jika dikaitkan dengan IFRS maka konvergensi dapat diartikan sebagai proses penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terhadap IFRS.
Lembaga profesi akuntansi IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menetapkan bahwa Indonesia melakukan adopsi penuh IFRS pada tanggal 01 Januari 2012. Penerapan ini bertujuan agar daya informasi laporan keuangan dapat terus meningkat sehingga laporan keuangan dapat semakin mudah dipahami dan dapat dengan mudah digunakan baik bagi penyusun, auditor, maupun pengguna lain.
Dalam melakukan konvergensi IFRS terdapat dua macam strategi adposi yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara-negara maju. Sedangkan pada gradual strategy adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia yaitu :
1. Tahap Adopsi (2008-2011) meliputi aktivitas dimana sluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap Persiapan Akhir (2011) dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3. Tahap Implementasi (2012) berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komperehensif.
Mengapa IFRS ?
Indonesia merupakan bagian dari IFAC (International Federation of Accountant) yanh harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation) salah satunya adalah dengan menggunakan IFRS seabagi accounting standard. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum.
B. Dampak Implementasi IFRS Terhadap Bisnis dan Auditor 
Implementasi IFRS dapat memberikan dampak positif maupun negatif dama dunia bisnis dan jasa audit di Indonesia. Berikut ini adalah dampak dari penerapan IFRS :
1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global.
2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
3. Kinerja keuangan akan lebih fluktiatif apabila harga-harga fluktuatif,
4. Smoothing Income menjadi semakin sulit dengan pengunaan balance sheet approach dan fair value.
5. Principle-based standard mungkin menyebabkan ketebandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila menggunakan professional judgement ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning management)
6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.
Fleksibilitas dalam standar IFRS yang bersifat principles-based akan berdampak pada tipe dan jumlah skill profesional yang seharusnya dimiliki oleh akuntan dan auditor. Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan maupun auditor untuk memiliki pemahaman mengenai kerangka konseptual informasi keuangan agar dapat mengaplikasikan secara tepat dalam pembuatan keputusan. Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kejadian maupun transaksi bisnis dan ekonomi perusahaan secara fundamental sebelum membuat judgement. Selain keahlian teknis, akuntan juga perlu memahami implikasi etis dan legal dalam implementasi standar (Carmona & Trombetta, 2008)
Pengadopsian IFRS juga menciptakan pasar yang luas bagi jasa audit. Berbagai estimasi yang dibuat oleh manajemen perlu dinilai kelayakannya oleh auditor sehingga auditor juga dituntut memiliki kemampuan menginterpretasi tujuan dari suatu standar. AAA Financial Accounting Standard Committee (2003) bahkan menyakini kemungkinan meningkatnya konfilk amtara auditor dan klien.

KESIMPULAN 
Konvergensi IFRS di Indonesia perlu didukung agar memperoleh pengakuan maksimal dari komunitas internasional khususnya dimata investor global. Dengan diadopsinya IFRS di Indonesia maka proses rekonsiliasi bisnis dalam bisnis lintas negara akan semakin mudah. Dapat dikatakan demikian karena diterapkannya suatu standar internasional akan meningkatkan kepercayaan internasional untuk berinvestasi di Indonesia.

Sumber : http://elraihany.wordpress.com/2013/04/24/konvergensi-ifrs-di-indonesia-perkembangan-dan-dampaknya-terhadap-bisnis-dan-auditor/

Minggu, 05 Januari 2014

Tugas Kelompok Softskill Etika Profesi Akuntansi

JUDUL MAKALAH : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada era informasi globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan yang ketat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu yang akurat, relavan dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi akuntansi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi dalam penggajian merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. 
1.2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengemukakan permasalah yang berhasil dirumuskan, yaitu sebagai berikut : 
1. Bagaimanakah sistem informasi penggajian bagian produksi yang diterapkan pada perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh sistem penggajian yang baru terhadap kinerja perusahaan?
1.3 Batasan Masalah
Agar penulis lebih terarah, maka penulis membatasi pembahasan penulisan ilmiah ini dengan lebih terfokus pada sistem informasi akuntansi penggajian terhadap karyawan buruh yang bekerja di PT. SCG meliputi prosedur, dokumen, bagian yang terkait, dan pengendalian intern.
1.4 Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Untuk merancang suatu sistem informasi yang mengolah data gaji karyawan secara efektif dan efisien dengan komputer.

BAB II 

LANDASAN TEORI 

2.1 Pengertian Sistem 
Pada umunya orang banyak salah mengartikan bahwa sistem harus berhubungan dengan komputer dan program, sistem pada kenyataannya memiliki makna yang luas.“Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” Mulyadi (2008:5). Menurut Diana Setiawati (2011:3) “sistem adalah serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu”. “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama” Hall (2007:6).   Menurut Narko (2007:1) “sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen yang berusaha mencapai tujuan tertentu”.
Dari uraian mengenai pengertian sistem secara umum di atas dapat disimpulkan bahwa sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang secara rutin terjadi.
2.2 Pengertian Informasi 
Definisi informasi menurut Krismiaji (2005:15) dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa “informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfat”. Informasi harus dibedakan dari data, “data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.Sedangkan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti”, menurut Raymond Mc.Leod (2001:18). “Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat,” George H.Bodhar(2003:1).
Menurut tiga definisi yang diterangkan oleh para ahli tersebut bahwa informasi adalah hasil dari data yang diolah sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih berguna bagi yang menerimanya.
2.3 Pengertian Sistem Informasi 
James A.Hall (2001:7) menyatakan bahwa “ sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur normal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. ”PengertianSistem Informasi menurut Jogiyanto(2000) adalah informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem informasi menerima input, yang biasa disebut dengan nama transaksi, yang kemudian dikonversi melalui berbagai proses menjadi output informasi yang akan didistribusikan kepada para pemakai informasi. Transaksi adalah sebuah peristiwa yang mempengaruhi atau penting bagi organisasi dan diproses oleh sistem informasinya sebagai suatu unit kerja.Definisi ini mencakup peristiwa keuangan dan non keuangan.
2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 
Menurut james A Hallsistem informasi akuntansi adalah subsistem SIA memperoleh berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. “Sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi menghasilkan laporan berbentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya”,Mardi (2011:4). Definisi menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin“SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).” Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood dan Amir Abadi Yusuf,  sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah seperangkat organisasi yang mempunyai tujuan untuk menghasilkan informasi yang berguna baik untuk pihak intern maupun ekstern yang diperoleh dari pengumpulan dan pemrosesan data yang digunakan sebagai pengambilan keputusan. Teknik sistem dan dokumentasi dalam SIA merupakan Alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem.Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram.Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart merupakan diagram simbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem.

BAB III 
PEMBAHASAN 

3.1 Sistem Penggajian PT. SCG ReadyMix 
Setiap perusahaan memiliki sistem penggajian yang berbeda-beda, namun pada PT. SCG ini, manajemen perusahaan menggunakan sistem gaji tetap dan variasi. Pada sistem pegawai ini pegawai mendapat gaji yang besarnya relatif tetap, tetapi ketentuan pada perusahaan tersebut bagi karryawan yang tidah hadir (absen) maka tidak akan dikenakan pemotongan terhadap gaji karyawan yang bersangkutan sesuai dengan kebijakan dari perusahaan. Namun pemotongan akan diberikan pada uang tunjangan. Begitupun yang lembur juga mendapatkan gaji tertentu.
3.2 Bagan Alir Flowchart Dokemen Terdahulu Pada Bagian HRD dan Bagian Finance 


Keterangan :    DK/DH           = Daftar Kehadiran
                        LPG                = Laporan Perhitungan Gaji bulanan
                        SG                   = Slip Gaji
                        DTG                = Daftar Transfer Gaji / Daftar Gaji
                        VPG                = Voucher Pembayaran Gaji / Bukti pembayaran gaji



3.3 Analisis Sistem 
Sistem informasi akuntansi sangat penting bagi sebuah perusahaan karena menggambarkan sistem pencatatan yang terkomputerisasi ke pencatatan yang berupa bagan alir flowchart. Sistem akuntansi hampir mewakili semua informasi yang ada selama perusahaan tersebut berjalan. Penggunaan bagan alur berupa flowchart untuk merancang sistem informasi, sangat diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan.
3.4 Kelebihan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terdahulu 
Adapun kelebihan sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG yang sudah berjalan adalah sebagai berikut :
1. Dokumen yang diperlukan pada proses penggajian sudah cukup lengkap sehingga mempermudah proses penggajian.
3.5 Kekurangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terdahulu 
Adapun kekurangan sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG yang sudah berjalan adalah sebagai berikut :
1. Pada sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG terdahulu untuk daftar hadir masih menggunakan daftar hadir atau kartu hadir, sehingga banyak memakan waktu untuk membuat kartu hadir dan mengakibatkan kecurangan pun mudah untuk terjadi.
2. Bagian HRD seharusnya membuat rekapitulasi absensi kehadiran karyawan untuk meminimalkan kecurangan waktu masuk dan keluar dan dikonsolidasikan oleh pihak security yang mengawasi absensi.
3. Bukti instruksi pembayaran yang akan diposting pada buku besar, seharusnya dilakukan oleh departemen keuangan bagian akuntansi, karena sesuai dengan fungsi penggajian yang bertugas mencatat jurnal yang dibutuhkan. 
3.6 Bagan Alir Flowchart Dokumen Usulan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian PT. SCG ReadyMix
Bagian HRD 


Bagian Finance 


Dengan menambahkan alur flowchart pada Bagian Akuntansi 


3.7 Pengaruh Usulan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Terbaru 
Usulan baru tersebut mendatangkan banyak manfaat bagi perusahaan yaitu, mengurangi adanya manipulasi kehadiran karyawan, karena adanya rekapitulasi absensi daftar kehadiran karyawan oleh pihak HRD. Dan tidak adanya perangkapan tugas yang bisa menimbulkan adanya kecurangan dalam melakukan penggajian sehingga lebih terorganisir.
Penambahan fungsi bagian akuntansi ini merupakan fungsi tambahan yang harus ada dalam sistem penggajian pada perusahaan PT. SCG, karena didalam sistem penggajian suatu perusahaan terdapat fungsi bagian keuangan dan fungsi bagian akuntansi, dimana kedua fungsi bagian tersebut saling berhubungan dalam menentukan pemrosesan penggajian yang akurat. Fungsi bagian akuntansi pada PT.SCG ini bertugas untuk mencatat adanya kewajiban yang timbul dengan pembayaran gaji karyawan, misalkan :
a.    pencatatan atau pelaporan gaji keryawan
b.   membuat bukti kas keluar, serta melakukan penjurnalan

BAB IV 
PENUTUP 
4.1 Kesimpulan 
Setelah melakukan pembahasan mengenai prosedur yang diterapkan sistem akuntansi penggajian pada PT. SCG, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
Sistem akuntansi penggajian yang diterapkan dalam perusahaan adalah sistem gaji tetap dan bervariasi. Karyawan perusahaan mendapat gaji tertentu, tetapi bila lembur atau melakukan prestasi tertentu akan mendapat uang tambahan, sebaliknya bila tidak masuk kerja gajinya tidak akan langsung dipotong, tetapi tunjangannya yang akan dikurangi. Unit-unit yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penggajian yaitu Unit HRD dan Unit Finance. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penggajian adalah daftar kehadiran, perhitungan gaji bulanan, daftar transfer gaji, daftar transfer, dan slip gaji.
Sistem akuntansi penggajian yang diterapkan terdahulu oleh PT. SCG telah mempunyai sistem yang baik dan efektif. Walaupun masih menggunakan sistem manual, tetapi sistem informasi akuntansi penggajian PT. SCG telah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern.
Dengan adanya sistem informasi akuntansi penggajian baru yang terkomputerisasi, dapat menghemat waktu yang diperlukan untuk pembuatan berbagai macam laporan seperti : laporan karyawan, laporan lembur, laporan penggajian dan laporan rekapitulasi dana secara cepat dan tepat. Informasi data yang disajikan menjadi lebih akurat dan tingkat ketelitian lebih tinggi, kemungkinan membuat kesalahan sangatlah kecil dan koreksi data dapat dilakukan sewaktu – waktu dan dilaksanakan dengan cepat dan mudah. Misalnya: Bila terjadi suatu kesalahan akan dapat dengan cepat ditemukan dan segera dapat dibenarkan saat itu juga.

Nama Kelompok (4EB06) : 
1. Anggit Danisa 20210841 
2. Bunga Restarina Harahap 21210941
3. Dian Julia Puspitasari 21210961
4. Maulana 24210261
5. Setyo Rini Purbowati 26210489  

Konvergensi IFRS Di Indonesia

LATAR BELAKANG 
Pada dasarnya, tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan selanjutnya adalah memakmurkan nilai pemegang saham. Salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah laporan keuangan. Semakin relevan dan handal suatu laporan keuangan yang dibuat, maka semakin besar kecenderungan yang sejalan dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya di perusahaan. Dengan begitu, profit yang telah dicapai dan kemakmuran nilai pemegang saham juga telah terpenuhi.
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang handal dan relevan, laporan keuangan tersebut harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku. Standar akuntansi diantaranya berisi tentang aturan dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian suatu pos dalam laporan keuangan. Standar akuntansi ini juga digunakan agar laporan keuangan antar perusahaan memiliki keseragaman dalam penyajiannya, sehingga memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. Agar tidak menimbulkan ambiguitas dan salah paham terhadap laporan keuangan, standar akuntansi tidak hanya harus dipahami oleh penyusun laporan keuangan dan auditor, tetapi juga harus dipahami oleh pembaca.
Di Indonesia, standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang memiliki akuntabilitas publik signifikan adalah PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Standar ini merupakan kumpulan dari berbagai standar akuntansi di dunia dan telah disesuaikan untuk digunakan di Indonesia. Praktik akuntansi di setiap negara berbeda-beda ini dikarenakan adanya pengaruh lingkungan, ekonomi, sosial, dan politik di masing-masing negara tersebut. Adanya tuntutan globalisasi atau tuntutan untuk menyamakan persepsi akuntansi di setiap negara mengakibatkan munculnya Standar Akuntansi Internasional atau yang lebih dikenal dengan IFRS (International Financial Reporting Standart) ini bertujuan untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis dalam bisnis lintas negara.

PEMBAHASAN
A. Konvergensi IFRS Di Indonesia
Baskerville (2010) dalam Utami, et al. (2012) mengungkapkan bahwa konvergensi dapat berarti harmonisasi atau standarisasi, namun harmonisasi dalam konteks akuntansi dipandang sebagai suatu proses peningkatan kesesuaian praktik akuntansi dengan menetapkan batas tingkat keberagaman. Jika dikaitkan dengan IFRS maka konvergensi dapat diartikan sebagai proses penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terhadap IFRS.
Lembaga profesi akuntansi IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menetapkan bahwa Indonesia melakukan adopsi penuh IFRS pada tanggal 01 Januari 2012. Penerapan ini bertujuan agar daya informasi laporan keuangan dapat terus meningkat sehingga laporan keuangan dapat semakin mudah dipahami dan dapat dengan mudah digunakan baik bagi penyusun, auditor, maupun pengguna lain.
Dalam melakukan konvergensi IFRS terdapat dua macam strategi adposi yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara-negara maju. Sedangkan pada gradual strategy adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia yaitu :
1. Tahap Adopsi (2008-2011) meliputi aktivitas dimana sluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2. Tahap Persiapan Akhir (2011) dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3. Tahap Implementasi (2012) berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komperehensif.
Mengapa IFRS ?
Indonesia merupakan bagian dari IFAC (International Federation of Accountant) yanh harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation) salah satunya adalah dengan menggunakan IFRS seabagi accounting standard. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum.
B. Dampak Implementasi IFRS Terhadap Bisnis dan Auditor 
Implementasi IFRS dapat memberikan dampak positif maupun negatif dama dunia bisnis dan jasa audit di Indonesia. Berikut ini adalah dampak dari penerapan IFRS :
1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global.
2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
3. Kinerja keuangan akan lebih fluktiatif apabila harga-harga fluktuatif,
4. Smoothing Income menjadi semakin sulit dengan pengunaan balance sheet approach dan fair value.
5. Principle-based standard mungkin menyebabkan ketebandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila menggunakan professional judgement ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning management)
6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.
Fleksibilitas dalam standar IFRS yang bersifat principles-based akan berdampak pada tipe dan jumlah skill profesional yang seharusnya dimiliki oleh akuntan dan auditor. Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan maupun auditor untuk memiliki pemahaman mengenai kerangka konseptual informasi keuangan agar dapat mengaplikasikan secara tepat dalam pembuatan keputusan. Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kejadian maupun transaksi bisnis dan ekonomi perusahaan secara fundamental sebelum membuat judgement. Selain keahlian teknis, akuntan juga perlu memahami implikasi etis dan legal dalam implementasi standar (Carmona & Trombetta, 2008)
Pengadopsian IFRS juga menciptakan pasar yang luas bagi jasa audit. Berbagai estimasi yang dibuat oleh manajemen perlu dinilai kelayakannya oleh auditor sehingga auditor juga dituntut memiliki kemampuan menginterpretasi tujuan dari suatu standar. AAA Financial Accounting Standard Committee (2003) bahkan menyakini kemungkinan meningkatnya konfilk amtara auditor dan klien.

KESIMPULAN 
Konvergensi IFRS di Indonesia perlu didukung agar memperoleh pengakuan maksimal dari komunitas internasional khususnya dimata investor global. Dengan diadopsinya IFRS di Indonesia maka proses rekonsiliasi bisnis dalam bisnis lintas negara akan semakin mudah. Dapat dikatakan demikian karena diterapkannya suatu standar internasional akan meningkatkan kepercayaan internasional untuk berinvestasi di Indonesia.

Sumber : http://elraihany.wordpress.com/2013/04/24/konvergensi-ifrs-di-indonesia-perkembangan-dan-dampaknya-terhadap-bisnis-dan-auditor/